Minggu, 19 April 2009

Khasiat Bawang Merah


Dalam bahasa Inggris bawang merah disebut shallot. Berasal dari kawasan Asia. Sering digunakan sebagai bumbu, terutama untuk masakan Melayu, tentu saja termasuk Indonesia. Biasanya dimasukkan ke dalam sayur yang diolah, baik berkuah atau tumis. Sering juga dipotong tipis-tipis, digoreng kering untuk ditaburkan pada berbagai jenis masakan. Efek pada rasa sangat kuat, menyedapkan dan mengharumkan masakan. Baunya memang sangat khas, dan agak berkurang saat digoreng atau diolah menjadi bumbu.
Bawang merah (bahasa Inggeris: Shallot) dikelaskan dalam famili Alliaceae dalam order Asparagales. Nama saintifiknya adalah Allium cepa var. aggregatum. Bawang merah adalah lebih kecil dan lebih manis dari bawang besar. Bawang merah merupakan sejenis tanaman semusim, memiliki umbi yang berlapis (bulb), berakar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi bawang merah terbentuk daripada pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsinya, membesar dan akhirnya membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukanlan ubi sebenarnya seperti ubi kentang ataupun ubi keledek.
Bawang merah mempunyai banyak fungsi dalam pengobatan tradisional. Bisa menurunkan panas dan mengobati masuk angin. Berbagai penelitian juga menyebutkan, bawang merah bisa mengurangi risiko kolesterol, serangan jantung, kanker hingga radang.
Secara ilmiah kandungan sulfur dalam bawang merah yang dikonsumsi secara teratur dapat membantu menurunkan kolesterol dan menghilangkan gumpalan darah. Sedangkan kandungan flavon-glikosida berfungsi sebagai antiradang dan pembunuh bakteri.
Bawang merah juga mengandung saponin yang berkhasiat mengencerkan dahak. Uji medis menemukan kandungan pelbagai vitamin termasuk vitamin B1 (thiamine), B2 (riboflavin) dan C (ascorbic acid). Umbi lapisnya mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, dan C.
Masyarakat di pedesaan dan di daerah-daerah di Indonesia sering menggunakan bawang merah untuk meredakan demam pada anak, perut kembung, muntah-muntah, masuk angin, kerokan, dan batuk. Yang digunakan adalah bagian umbinya yang segar. Caranya, bawang merah dikupas kulitnya dan dipukul sampai hancur. Serpihan bawang merah ini dibalurkan ke perut bayi atau anak-anak yang mual, masuk angin, dan muntah-muntah.

Bawang Merah disebut juga: Brambang; Bawang beureum; dasun merah
Bagian tanaman yang digunakan: Umbi lapis Kandungan kimia: Minyak atsiri; sikloaliin; metilaliin; dihidroaliin; flavonglikosida; kuersetin; saponin; peptida; fitohormon; vitamin; zat pati

Khasiat: Bakterisid; ekspektoran; diuretik

Resep tradisional:
Batuk:
Umbi bawang merah 4 g; Daun poko 4 g; Daun sembung 3 g; Daun pegagan 4 g; Buah adas 2 g; Air 125 ml, Dipipis, dibuat pil atau direbus, Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml, dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir, pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.

Kencing manis:
Umbi bawang merah (dirajang) 4 g; Buah buncis (dirajang) 15 g; Daun salam (dirajang) 120 ml, Direbus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Demam:
Umbi bawang merah (potong tipis) secukupnya; Minyak kelapa secukupnya; Minyak kayu putih secukupnya, Diremas-remas, Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangan pada anak yang demam. Uniuk obat penurun panas dipakai ± 20 gram umbi lapis Allium cepa, dicuci dan diparut. Hasil parutan dicampur dengan 1 sendok makan minyak kelapa, dibalurkan pada badan.

Tidak ada komentar: